Pada tanggal 1 Januari 2011, Korea Utara mengumumkan tajuk rencana Tahun Baru bersama di bawah judul “Mari kita mencapai perubahan yang menentukan untuk meningkatkan kehidupan masyarakat dan membangun negara yang kuat dan sejahtera dengan memacu kembli perkembangan industri ringan pada tahun ini”.
Hal paling mencolok Korea Utara kemukakan adalah penekanan besar pada industri ringan di dalam editorial tahun ini Tahun Baru. Kata "industri ringan" muncul hanya sekali dalam pesan Tahun Baru 2009, namun tahun ini, menyebutkan itu sebanyak 21 kali. Untuk pertama kalinya, tampaknya lebih banyak sering pakai daripada "seon-gun" atau kebijakan militer-pertama, yang turun menjadi 14 kali. Perubahan yang luar biasa itu menunjukkan bahwa Korea Utara menempatkan prioritas utama pada pengembangan industri ringan dan peningkatan mata pencaharian masyarakat dalam menangani kebijakan dalam negeri. Hal ini diperlukan untuk kepemimpinan Korea Utara guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam rangka memperoleh dukungan dari masyarakat umum untuk peralihan kekuasaan bagi pewaris Kim Jong-un.
Terutama, editorial juga mengatakan bahwa konfrontasi antara Korea Utara dan Korea Selatan harus mereda. Meskipun, Korea Utara melanjutkan ancaman nuklir, perlu dicatat bahwa Pyongyang masih menyatakan kesediaan untuk berdialog dengan Seoul.
Sementara itu, Presiden Korea Selatan, Lee Myung-bak mengumumkan sambutan Tahun Baru-nya pada tanggal 3 Januari dan berjanji untuk fokus pada keamanan dan perekonomian. Dia menekankan perlunya keamanan nasional yang kokoh dan menegaskan bahwa Korea Selatan tidak akan membiarkan tindakan provokasi lanjutan Korea Utara dalam bentuk apapun.
Lee Myung-bak mendesak Korea Utara untuk membuang program nuklir dan pertualangan militernya, sementara menyatakan bahwa kebijakan Seoul untuk menangnani kebijakan terhadap Korea Utara yang memisahkan penduduk sipil Korea Utara dengan kepemimpinan rezim Korea Utara. Namun, dia mengatakan bahwa pintu dialog dengan Korea Utara masih tetap terbuka luas dan bahwa Korea Selatan bersedia bekerja sama jika Korea Utara menunjukkan ketulusan. Berdasarkan pernyataan presiden, ada sebagian pandangan yang positif untuk hubungan antar-Korea tahun ini, tentang kemungkinan bahwa Korea Selatan dan Korea Utara dapat kembali ke fase dialog.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar